Sabtu, 15 Desember 2012

Renung hati



Pagi ini setelah subuh, banyak ide liar bermain-main di otak ini.
Rentetasn bait pun terngiang.

Aq tak merasa apa-apa.
Pikiran pun bermain-main.
Tiba-tiba hilang rasa dan menangis.

Ada banyak tanya dalam hatiku.
Satu demi satu terjawab tanpa ada ragu.

Semakin bertanya, smakin ingin tahu.
Waktupun hanya fokus belajar selalu.

Tiba-tiba soal yang lain datang.
Termenung mencoba tenang.

Untuk apa ilmu?
Demi status ataukah kemanfaatan umum?
Untuk apa target pencapaian?
Demi kearoganan ataukah arah juang dalam berkehidupan?
Untuk apa kekayaan?
Demi kepuasaan ataukah penompang prinsip hidup?
Untuk apa kemampuan?
Demi ke-aku-an ataukah pendukung kemanfaatan?

Heran hati ini.
Kenapa harus menulis kalau untuk mereka?
Mereka tak akan mengerti.
Kenapa harus berkata, mereka tak suka membaca.
Peduli apa dengan mereka.
Kehidupan adalah peran.
Tak perlu merasa lebih dari lainnya,
Tak boleh punya kedirian atas segala yang ada.

Benar sadar hati merindu,
Ingin Dia ada di sini slalu.
Sapa hangatnya ditiap satuan terkecil waktu.
Terasa yakin dan pupuslah ragu.
Terasa menggetarkan hingga sluruh jiwa.
Sel-sel ini cm luruhan dari cintanya.
Cinta abadi. Cinta sejatinya cinta.
Cinta yang tak kenal luka, malah slalu menguatkan.
Cinta yang memberi dan tak pernah minta.
Cinta yang membahagiakan tanpa pernah merugikan.
Cinta yang penuh cinta.
Cinta kekalNYA, hanya DIA.


Salam Pembelajar

Onish Akhsani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar