Reality of an Idealist Person
Kali ini akan bicara tentang seorang idealis. Punya mimpi yang tinggi dan konsep nilai yang relative sulit untuk diwujudkan. Karakter seorang idealis dalam kalangan masyarakat umum memang tidak mudah diterima karena cara pikirnya yang menuntut ideal dan berstandart nilai sosial tertentu. Seorang dengan karakter idealis biasanya memiliki pasangan sifat keras, sinis, disiplin dan anti-toleransi. Karakter tersebut sebagai penompang dari sifatnya yang penuntut dan selalu menuntut kesempurnaan. Tuntutan bisa mereka berikan untuk diri mereka sendiri maupun pada oranglain. Terkesan angkuh, kurang bersahabat dan suka pilih-pilih adalah bagian dari sifatnya yang menonjol.
Seorang idealis sering kali mengalami masalah dalam menyampaikan visi misinya. Cara yang salah banyak dilakukan oleh kelompok orang dengan karakter ini. Bila seorang idealis telah memiliki passion dan ingin mewujudkan dream-nya, maka kepekaan sosialnya mulai pudar dan fokusnya hanya pada apa yang akan dia lakukan dalam sebuah waktu dan suatu komunitas. Seorang idealis memang harus kuat mental karena apa yang ada dalam pikirannya biasanya memang anti-mainstream alias anti dengan hal yang umum.
Tampil dengan cara yang sangat berbeda dengan lingkungannya berada, bicara dengan bahasa dan argumentasi yang berbeda serta alur sikap yang tak sama dengan semua di sekitarnya sering membuat para idealis merasa sendiri dan butuh banyak pendukung. Kemampuannya meyakinkan oranglain yang waktu demi waktu terus terlatih memang membuatnya semakin percayadiri atau makin keras dengan rinsip yang dipegangnya. Pembawaan seorang idealis sering Nampak sebagai seorang yang keras dan sulit dipengaruhi. Ini bukan suatu sikap yang mudah untuk dibawa melebur masuk dalam community.
Masalah paling besar seorang idealis adalah bila kekonsistenan, kesabaran dan kemampuan sosial yang baik kurang dimiliki seorang idealis. Ini berakibat pada miscommunication dalam menyampaikan value yang mereka miliki. Akibat lain yang mungkin muncul adalah ditolaknya mentah-mentah ide, konsep atau nilai-nilai yang mereka miliki oleh komunitas. Gambaran konsep yang besar dan “awang-awang” kemungkinan besar kurang terperinci dan unreal untuk kebanyakan masyarakat. Penolakanpun bisa beragam yang akan muncul. Mulai dari sikap antipati, mendiamkan, meninggalkan, memusuhi hingga mengkhianati.
Hidup dengan karakter idealis bukanlah hal yang tiba-tiba ada. Menjadi seorang pribadi idealis pun bukan tiba-tiba menjadi ada tanpa supporting system yang melahirkannya. Tak ada yang mudah dalam menciptakan suatu karakter apalagi karakter langka yang untuk menjadi beda dan selalu gila dengan ide dan gagasan-gagasan yang tak biasa.
Proses yang membentuk seorang idealis adalah banyaknya konsep nilai “unik” yang mereka serap dari lingkungan. Cara pikir yang diarahkan untuk memilih mengambil sudut pandang yang ideal akan mengasah pembentukan karakter idealis. Ini seringkali tampak berbeda dari standart yang kebanyakan oranglain pilih. Menuntut ideal dan banyak bicara dengan kalangan yang menuntut kesempurnaan akan membentuk karakter seorang idealis semakin tajam. Biasa hidup dengan nilai para idealism aka akan menganggap dunia lain yang tidak ideal adalah kecacatan. Justifikasi untuk menyalahkan kondisi di luar sistem yang para idealis miliki akan berpengaruh mencetak idealis berstandart tinggi yang sulit untuk masuk ke lingkungan lain dan berkompromi dengan situasi yang ada. Para idealis penting keberadaannya untuk menjaga nilai-nilai dan menghasilkan kebaikan atau mendekati kesempurnaan keadaan.
Paling bahaya adalah bila seorang idealis memiliki sifat melankolis. Sifat idealis yang melawan lingkungan tidak boleh bergandeng dengan karakter gampang down dari seorang melankolis. Sifat itu akan menjadikan kecacatan dan kegagalan dalam memperjuangkan visi misinya. Melankolis bagus bila menjadi seorang penulis naskah cerita karena mudah larut dan tersentuh. Masalah bila seorang idealis yang ingin melawan nilai dalam lingkungan tertentu ternyata memiliki karakter mellow, maka yang terjadi orang tersebut akan mudah galau, bingung hingga stress. Keberanian seorang idealis harus dimiliki. Banyak berkumpul dengan karakter idealis mungkin bisa menjadi solusi agar lebih bisa terlatih dan tercetak sifat yang paling pas dengan idealisnya. Penting untuk dilakukan seorang idealis melankolis adalah mencoba realistis dengan kondisi dan banyak belajar dalam kehidupan sosial yang kenyataannya jauh dari nilai ideal yang diharapkannya.
Tuntutan untuk sempurna harus memiliki tingkat kesempurnaan pula, ini harus dilengkapi sistem pembelajaran yang terus menerus dan evaluasi diri yang cukup. Mengambil sikap untuk peka dengan perubahan yang terjadi dan banyak belajar berkomunikasi serta berinteraksi dengan komunitas mungkin menjadi solusi yang bisa diambil bagi seorang idealis yang terlanjur patah hati dan terhanyut dengan kemelankolisannya. Keberanian untuk menatap kehidupan yang nyata dan kuat menghadapi kerasnya gesekan-gesekan yang ada hingga mental yang kuat dalam kelembuatan menyampaikan gagasan serta memiliki kepekaan sosial yang mudah untuk diterima oleh lingkungan bisa diasah sebagai keunggulan seorang melankolis yang idealis.
Belajar dari pengalaman pribadi, semoga ini bermanfaat untuk yang terlanjur memiliki naluri idealis untuk pertimbangan intropeksi atau evaluasi diri. Selamat berkompromi dengan nilai-nilai lingkungan yang ada dan meletakkan masalah dalam pikiran, bukan dalam perasaan untuk mereka yang melankolis idealis. Selamat berjuang para idealis untuk mengkomunikasikan nilai ideal dengan cara yang anggun dan menyenangkan.
21 Juni 2013
Salam Pembelajar
Onish Suhardiyanti Endi Akhsani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar