Tulisan ini
sedikit banyak dipengaruhi latar belakang dan curhat dari teman serta
masyarakat sekitar, baik dunia nyata maupun dunia maya. Saya menyarankan, sejak
kecil kita telah punya rekam jejak apa yang telah kita lakukan. Manfaatnya
sangat mendasar hingga berdampak pada masa depan.
Banyak kisah
dan cerita penggalaman berpindah jurusan kuliah, berpindah pekerjaan dari satu
bidang ke bidang lain yang tidak ada hubungan, hingga pengalaman
ketidakpercayadirian banyak dialami masyarakat Indonesia. Bukan karena mereka
suka tantangan, melainkan karena telat menyadari hal yang mereka senangi dan
ingin lakukan.
Suatu cerita,
seorang teman mengeluhkan jurusannya dan hendak pndah jurusan. Tidak lama
kemudian, beberapa senior menceritakan kawan mereka berpindah jurusan karena
merasa salah jurusan dan beberapa yang lain menceritakan ada teman mereka yang mendapat
peringatan Drop Out dari kampus.
Seorang lain
mencurhatkan bagaimana drinya merasa kurang memiliki keahlian yang mana membuat
dirinya tidak mudah mendapat pekerjaan. Beberapa teman dan senior sampai beberapa kali
harus menghabiskan waktu yang lama untuk mendapat pekerjaan, walau hanya demi
untuk pendapatan untuk biaya kehidupan.
Pengalaman
bermasalah dengan perasaan tidak merasa nyaman dengan pilihan yang diambil atau
jurusan bersekolah bukanlah cerita isapan jempol karena secarra nyata hal itu
banyak dan menjamur dalam kehidupan sosial masyarakat. Belum lagi nilai di
masyarakat yang bersekolah karena gengsi atau disuruh orangtua yang mana
menunjukkan sekali bahwa mereka tidak menikmati yang mereka jalani. Masalah
tersebut ada di tingkat sekolah, jurusan, kuliah, pekerjaan, hingga pada
tingkat bersosial di masyarakat yang mana akhirnya malah membangun sugesti diri
yang negatif. Akibat lanjut yang mucul adalah hilangnya potensi diri, ledakan
kegalauan dan maraknya kejahatan sosial karena merasa tidak diterima atau
keputusasaan.
Tidak hanya
secara institusi, bahkan secara mental, membuat kebanyakan para lulusan SMU dan
universitas mengalami ketidak seimbangan emosi karena tidak tau arah potensi
mereka harus dikembangkan. Sosial media
pun melahirkan istilah “galau” sebagai bentuk maraknya kegalauan sosial di
masyarakat.
Membuat CV
untuk anak kecil atau pada usia muda mungkin tampak aneh, tapi kenapa harus
menunggu mencari pekerjaan baru membuat CV. Belum lagi, CV yang akan digunakan
untuk mendaftar pekerjaan tersebut belum tentu menggambarkan jati diri kita
yang sebenarnya. Akibat buruknya tentu menjadikan diri sendiri tidak bekerja
sesuai karir yang diinginkan.
Analisa dan
beberapa pertimbangan terkait saran segera mengawali membuat CV adalah
mengamati begitu banyak manfaat yang bisa diambil dari hal sepela yang bermakna
besar tersebut. Beberapa manfaat membuat CV antara lain:
1. Proses
mengenali diri
Proses
menuliskan semua identitas diri, pengalaman organisasi, lomba, kompetisi,
seminar, kepanitiaan, training hingga komunitas yang diikuti menjadikan
pemahaman diri siapakah diri kita dan dimana diri kita berada selama ini.
2. Membuat
diri lebih percaya diri
Menulis semua
sepak terjang yang dialami menjadikan diri lebih bersemangat, maka yang terjadi
secara bawah sadar, kita bisa memahami bahwa banyak hal yang dimiliki dan masih
banyak hal yang bisa dikembangkan dari diri. Paling tidak, ada kebanggaan yang
dimiliki bahwa semalam ini memiliki pengalaman, lingkungan dan pertemanan yang
berharga dalam hidup.
3. Mengetahui
passion-nya/bidang yang paling
menarik untuknya

4. Bisa
mengarahkan ledakan energi mudanya kearah pengembangan diri
5. Meningkatkan
pemanfaatan waktu karena telah mengetahui bidang apa dari dalam diri yang perlu
dikembangkan
6. Tidak
perlu mengalami salah jurusan ketika berskolah ke tahap selanjutnya
7. Mempermudah
proses pencatatan keaktifan baik secara akademis, organisasi hingga sosial
8. Sarana
intropeksi diri atas proses-proses belajar dan hidup di masa-masa lalu
9. Sarana
memotivasi diri untuk lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya
10. Mempermudah
diri ketika hendak mengikuti program-program beasiswa, pertukaran pelajar,
lomba, menulis buku,hingga aktivitas lain seperti magang dan mencari pekerjaan
yang membutuhkan data pribadi
11. Bisa
mengukur kemampuan dan sejauh apa upaya dalam mengembangkan potensi
12. Memiliki
tujuan hidup yang lebih jelas dan terarah
13. Memiliki
semangat berkumpul dengan komunitas yang se-visi
14. Memiliki
komunitas dan teman yang tepat untuk saling memotivasi, mendukung dan memberi
masukan untuk pengembangan diri
15. Penghematan
biaya
16. Alat
ukur mengetahui kurang lebih diri dan sisi mana yang perlu lebih dikembangkan
17. Salah
satu cara mengevaluasi proses belajar dan perjalanan kehidupan
18. Bahan
untuk membuat perencanaan kehidupan selanjutnya
19. Memelihara
kualitas waktu sehingga produktif berprestasi dan berkarya
20. Terhindar
dari hal-hal negative dari kesalahan pergaulan atau kegiatan-kegiatan yang
tidak manfaat untuk masa depan
21. Semakin
banyak generasi muda yang aktif dan produktif mengembangkan potensinya sehingga
lebih hebatlah potensi-potensi luar biasa Indonesia
Banyak anak
yang tidak tau mau melanjutkan kemana setelah lulus sekolah atau kuliah, bisa jadi
hal tersebut membuat redup potensi atau terbuangnya waktu sia-sia untuk
melakukan kegiatan yang tidak berkesinambungan dengan masa depannya. Menuliskan
CV membuat diri paham tentang diri sendiri dan tau kemana arah berlari dan
membesarkan potensi diri. Seseorang yang telah tau potensi dan hal yang
disenanginya serta tau peluang yang bisa diambil di masa depan dengan
kemampuannya, maka yang lahir adalah pengembangan diri yang maksmimal.
Demikian
analisa dan beberapa bahasan tentang manfaat hal sederhana tapi penuh makna
yang ternyata selain menghindarkan dari hal-hal negative dan mengatasi masalah,
juga menjadikan lebih hebat semua potensi masing-masing. Membiasakan hal kecil
yang bermanfaat sangat berarti meski dianggap hal sepele. Tetap fokus dan
konsisten dengan hal sederhana yang yang penuh manfaat.
Salam
Pembelajar
Onish Akhsani